Twitter
RSS

RENDER

RENDERING



Rendering (pengecatan) adalah sebuah cara dalam grafika computer untuk membuat pemandangan nampak ‘nyata’ atau visualisasi objek 3D menjadi riil. Untuk rendering objek 3D, ada beberapa factor yang mempengaruhi, diantaranya factor cahaya, sifat/karakteristik bahan, posisi kamera dan lain-lain. Suatu citra yang mengalami proses rendering yang baik akan menghasilkan gambar hasil akhir. Sedangkan tanpa rendering tidak akan menghasilkan gambar.
Proses rendering dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu : lighting dan texturing.

LIGHTING

Lighting atau pencahayaan merupakan suatu metode yang dapat kita terapkan pada proses rendering untuk menjadikan sebuah objek menjadi terlihat berbeda. Untuk memperlihatkan bahwa lighting atau pencahayaan akan mempengaruhi pandangan terhadap sebuah objek.

Dalam proses rendering , lighting dipengaruhi oleh factor-faktor sebagai berikut :

1.jarak objek dengan sumber cahaya,
2.posisi objek,
3.bentuk permukaan objek.

Untuk memahami dasar-dasar lighting kita mulai dengan memperkenalkan model bayangan.

1.MODEL BAYANGAN
Sebuah objek akan memberikan sifat yang berbeda pada saat dikenai cahaya. Ada yang memantulkan, membiaskan ataupun menyerap cahaya. Selain itu, ada objek yang apabila dikenai cahaya maka akan menimbulkan bayangan. Terdapat dua cara pemberian bayangan pada proses rendering :
1)Bayangan rata (flat shading)
Pemberian bayangan rata (flat) merupakan cara termudah untuk dibuat. Bayangan rata mempunyai karakteristik sebagai berikut :
Pemberian tone yang sama untuk setiap polygon.
Penghitungan jumlah cahaya mulai dari titik tunggal pada permukaan.
Penggunaan satu normal untuk seluruh permukaan.
Pemberian bayangan rata ini mengasumsikan bahwa setiap muka polygon dari sebuah objek adalah rata dan semua titik pada permukaan mempunyai jarak yang sama dengan sumber cahaya.

2)Bayangan halus (smooth shading)
Cara ini mengijinkan kita untuk membuat perubahan setahap demi setahap dalam pemberian bayangan pada sebuahnpermukaan. Cara ini juga mengijinkan pemberian bayangan pada satu muka lebih pudar dibandingkan muka yang lain. Ini akan menghasilkan permukaan yang lebih halus.
Bayangan tinbul disebabkan oleh adanya sumber cahaya. Di sekitar kita banyak didapati pelbagai sumber cahaya, contohnya : cahaya matahari, neon, lampu pijar dan lain sebagainya. Jenis cahaya dari pelbagai sumber cahaya sering diasumsikan dan dimodelkan dengan cahaya titik dan cahaya lingkungan. Dengan dua jenis cahaya ini memudahkan pembuatan model bayangan dan pantulan.
Mengenai 3D Graphic.

3D Graphic terbagi atas 4 proses, yakni modeling, materialing, lighting & rendering

Modeling, yakni membangun model/objek dari benda yg akan dirender nantinya. objek ini terdiri dari polygon, semakin banyak polygon maka akan semakin berat objek tersebut.Materialing n Lighting, semakin kompleks material dan lighting-nya, maka akan semakin lama proses render mangkalkulasikannya.Rendering, proses mencetak bidang 3D ke dalam gambar 2D. Analoginya adalah ketika kita memotret suatu objek dengan kamera. Hanya saja ketika memotret, objek yg dipotret telah ada di depan mata kita, lengkap dengan tekstur bahan, cahaya dan pantulannya, sehingga kamera tinggal menangkap pantulan cahayanya, dan ketika shutter ditekan, dalam hitungan milisekon kamera telah dapat menghasilkan gambar 2D yg cantik. Tidak demikian dengan render, software 3D harus mengolah objek tersebut terlebih dahulu, mengkalkulasikan polygon, shader, cahaya, efek2 spesial, dll. sehingga kadang membutuhkan waktu yg sangat lama untuk menghasilkan suatu gambar 2D.

Pemabahasan Hardware untuk Render

:: Processor

Dalam rendering, processor lah yg menentukan kecepatan render, karena pada saat proses render dimulai maka kerja akan diambil alih sepenuhnya oleh processor dengan dibantu RAM. Ada beberapa hal yg mempengaruhi kecepatan processor dalam merender :

Jumlah core processor, semakin banyak core maka akan semakin cepat render-nya. Misal, processor quad core 2,4 GHz masih jauh lebih cepat dari processor dual core 3,6 GHz.

Selain itu, semua program 3D sudah didesain untuk mengoptimalkan multicore/multiprocessor, jadi multicore processor wajib hukumnya.Clock speed, hal ini sudah jelas, semakin tinggi clock speed processor, proses yg dikerjakannya pun akan semakin cepat.
Kesimpulan:

minimal quadcore, jadi kalo cuman punya duit 5 juta buat bangun kompie pokoknya paksain beli quadcore apapun yg terjadi meski dunia kiamat besok, ngerti??!!

:: Memory

Untuk memory, pada dasarnya semua bisa dipakai, namun kapasitas besar akan jauh lebih berguna dari pada transfer rate (clock, timing, etc). Karena semua program grafis, baik 3D maupun 2D terkenal rakus akan memory.

Semakin besar kapasitas RAM akan mengurangi swapping memory ke virtual memory di HD yg dikarenakan kekurangan RAM. Kecepatan HD saat ini masih jauh lebih lambat cari kecepatan RAM (ga tau kalo SSD), sehingga apabila terlalu banyak swapping memory ke HD, maka akan memperlambat rendering maupun waktu tunggu proses lainnya.

Hanya saja yg perlu diperhatikan adalah durability/ketahanan RAM tersebut, karena jelas dalam grafis RAM akan bekerja berat.

untuk sekarang, imho minimal 4GB lah supaya lebih nyaman, ato kalo serius pake 8GB sekalian, atau 12GB kalo ddr3 triple channel :-D

:: Motherboard

Utamakan motherboard yg mendukung performa dan kapasitas komponen yg massive. Pilih chipset kelas performance, biasanya seri hi-end, karena mampu menghandle kapasitas massive data yg diolah dan ditransfer antara komponen komputer secara simultan, terutama jalur IO seperti ke HD dan jalur PCInya bila menggunakan Add On Card. Hal ini juga menjadi perbedaan penting Chipset Performance dgn yg biasa yg sangat membantu kinerja keseluruhan PC.

Seperti halnya RAM, perhatikan masalah daya tahan/durability-nya, karena system ini akan digunakan untuk sprint+marathon.

:: VGA

Sebelumnya perlu diingatkan disini bahwa tugas VGA adalah memproses bidang virtual 3D (pada viewport), sehingga VGA tidak memberikan kontribusi apapun ketika proses render dimulai. VGA hanya bekerja pada saat modeling dan menganimasikan objek 3D, ketika tombol "render" ditekan, proses akan sepenuhnya diambil alih oleh processor dan RAM. Berikut perbandingan kondisi VGA saat idle, rendering, dan saat viewport digerakkan.

Terlihat bahwa saat rendering temp vga tidak mengalami perubahan dari kondoisi idle, ini menunjukkan bahwa vga masih dalam kondisi idle saat rendering. Lain halnya saat viewport digerak2kan, temp naik walaupun hanya 3oC
Maka salah besar bila ada orang yg mengatakan "semakin bagus VGA maka semakin cepat rendernya"

Setelah tau apa tugas dan fungsi vga, maka yg perlu dicari agar tampilan viewport menjadi lebih halus dan lancar adalah :

Raw power/performance dan kapasitas memory yg besar untuk menangani jumlah polygon yg buanyak, kemudian bandwidth yg besar pula agar caching preview lebih cepat dan lancar. Jangan asal lihat VGA murah dan kenceng buat maen game trus pilih itu. Dalam 3D render/modeling, tidak bisa diterapkan price/performance, namun yg lebih tepat diterapkan adalah price=performance (harga berbanding lurus dengan performa)Full support Direct 3D dan OpenGL, untuk kompatibilitas dengan aplikasi. Kebanyakan VGA sekarang sudah mendukung fitur ini, hanya saja OpenGL, saat ini lebih recomended milik nVidia karena termasuk perintis dan pengembang OpenGL. Selain itu developer2 software grafis adobe dan autodesk dalam developing dan optimalisasi coding-nya menggunakan hardware dan OpenGL nVidia.

Comments (4)

manhap gan infonya. makasi banyak

nice,,, thank you..

Ooo gtu...
Bru tau..

Ooo gtu...
Bru tau..

Posting Komentar